1. Tari Tanggai
Tari tanggai dibawakan untuk menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan.
Tari Tanggai. Foto: kotapalembang
Umumnya
tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah
seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang
urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang
berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga.
Tari
ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas
daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan
menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke
daerahnya.
2. Tari Gending Sriwijaya
Tari ini ditampilkan secara khusus untuk menyambut tamu-tamu agung seperti Kepala Negara, Duta Besar, dan sebagainya.
Tari
Gending Sriwijaya hampir sama dengan Tari Tanggai. Perbedaannya
terletak pada penggunaan tari jumlah penari dan perlengkapan busana yang
dipakai.
Tari Gending Sriwijaya. Foto: Anthony/wordpress.com
Penari Gending Sriwijaya seluruhnya berjumlah 13 orang terdiri dari :
• Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih),
• Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak),
• Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri),
• Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria),
• Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya,
• Dua orang pembawa tombak (pria).
• Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih),
• Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak),
• Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri),
• Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria),
• Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya,
• Dua orang pembawa tombak (pria).
Tari Gending Sriwijaya. Foto: Anthony/wordpress.com
Penari Gending Sriwijaya seluruhnya berjumlah 13 orang terdiri dari :
• Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih),
• Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak),
• Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri),
• Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria),
• Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya,
• Dua orang pembawa tombak (pria).
• Satu orang penari utama pembawa tepak (tepak, kapur, sirih),
• Dua orang penari pembawa peridon (perlengkapan tepak),
• Enam orang penari pendamping (tiga dikanan dan tiga kiri),
• Satu orang pembawa payung kebesaran (dibawa oleh pria),
• Satu orang penyanyi Gending Sriwijaya,
• Dua orang pembawa tombak (pria).
3.Tari Madik (Nindai)
Salah satu tarian untuk memilih calon menantu khas Sumatera Selatan.
Masyarakat
Palembang mempunyai kebiasaan apabila akan memilih calon menantu. Sang
orangtua pria terlebih dahulu datang ke rumah seorang wanita dengan
maksud melihat dan menilai (madik dan nindai) gadis yang dimaksud.
Hal
yang dinilai atau ditindai itu, antara lain kepribadiannya serta
kehidupan keluarganya sehari-hari. Dengan penindaian itu diharapkan
bahwa apabila si gadis dijadikan menantu dia tidak akan mengecewakan dan
kehidupan mereka akan berjalan langgeng sesuai dengan harapan pihak
keluarga mempelai pria.
4.Tari Mejeng Besuko
Salah satu tarian khas untuk muda-mudi Sumatera Selatan.
Tari
ini melukiskan kesukariaan para remaja dalam suatu pertemuan. Mereka
bersenda gurau mengambil hati lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang di
antara mereka ada yang jatuh hati dan menemukan jodohnya melalui
pertemuan seperti ini.
5.Tari Rodat Cempako
Tarian rakyat khas Sumatera Selatan.
Tari
ini merupakan tari rakyat bernafaskan Islam. Gerak dasar tari ini
diambil dari Timur Tengah. Tari Rodat Cempako sangat dinamis dan lincah.
6.Tari Tenun Songket
Para penarinya umumnya adalah para wanita.
Tari
ini menggambarkan kegiatan remaja putri khususnya dan para ibu rumah
tangga di Palembang pada umumya yang sedang memanfaatkan waktu luang
dengan menenun songket.
2. kerajinan tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar