Mengenal Senjata Tradisional Sumatera Selatan
Jawaban pertanyaan itu cukup banyak. Mulai keris Palembang, tombak trisula, hingga senjata tradisional bernama skin. Senjata-senjata tersebut merupakan kekayaan sejarah yang dimiliki masyarakat Palembang. Warisan kegemilangan Kerajaan Sriwajaya yang pernah berkuasa pada abad ke-7 hingga awal abad ke-13 M.
Jika dicermati, senjata-senjata tersebut merupakan bentuk dari akulturasi budaya-budaya besar saat itu. Misalnya, kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Akulturasi tersebut merupakan bukti tingginya peradaban anak negeri yang mampu menyerap berbagai budaya dan menyatukannya dalam sebuah budaya berbeda dari aslinya.
Lihat saja bagaimana senjata tradisional tersebut dibentuk. Sarat dengan nilai-nilai yang dijadikan acuan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti keindahan, ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Nilai keindahan tecermin dari bentuk senjata yang dibuat sedemikian rupa sehingga memancarkan pesona memukau mata.
Nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran, tecermin dari proses membuatnya yang memerlukan waktu lama dan sulit. Berikut ini gambaran singkat dua senjata tradisional Sumatera Selatan, yaitu tombak trisula dan Skin.
Tombak Trisula
Belum ada sumber yang bisa menjelaskan dengan pasti awal mula senjata tombak dengan ujung berbentuk trisula ini. Ada sebagian ahli berasumsi bahwa tombak trisula punya kaitan dengan perkembangan budaya Hindu pada masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Kota Palembang.
Memang, jika dilihat dari bentuknya, Tombak Trisula memiliki kemiripan dengan senjata trisula yang biasa ada di kuil-kuil Hindu. Yaitu, senjata yang dipegang oleh Dewa Siwa. Salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Dalam ajaran agama tersebut, Siwa merupakan dewa penghancur. Menghancurkan segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana. Dewa ini bertangan empat yang masing-masing tangan membawa senjata. Salah satu senjatanya adalah trisula.
Namun, tombak trisula khas daerah Sumatera Selatan punya dua ujung sisi yang bisa digunakan sebagai senjata. Salah satu ujungnya berbentuk trisula, sedangkan ujung yang lainnya berupa mata tombak berbentuk segitiga yang diukir demikian cantik.
Sumber : http://novirita.blogspot.com/2011/01/mengenal-senjata-tradisional-sumatera.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar